Isbroad.com, Bandung - Saung Budaya Yoyon hadir untuk masyarakat khususnya generasi zillenial yang ingin hiatus dari hiruk-pikuk kehidupan di kota. Destinasi yang jarang diketahui banyak orang, karena lokasinya berada di sisi pedalaman Desa Cinunuk tepatnya di Griya Cinunuk Indah Blok, Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Perjalanan dari pusat Kota Bandung perlu waktu sekitar satu jam saja, tidak akan melewati hutan ataupun pegunungan yang menyulitkan pengunjung ketika menuju ke lokasi. Sayong Budaya Yoyon diselimuti oleh rumah-rumah, sehingga wajar saja tidak banyak yang mengetahuinya.
Sekali saja Anda menginjakkan kaki di sana, dijamin tidak ingin meninggalkannya. Bukan karena interior bangunan selayaknya saung yang dipenuhi jerami ataupun bambu-bambu sebagai fondasi pada umumnya karena sudah ditopang dengan tembok yang kokoh, akan tetapi suasana yang sejuk dan menenangkan laksana saung sehingga merasa nyaman serta ingin berlama-lama di sana.
Saung Budaya Yoyon merupakan nama yang diambil dari seorang pendirinya, yaitu Yoyon Darsono. Sosok pegiat seniman yang sudah melangkahkan kakinya di berbagai mancanegara dengan membawa seni dan budaya Sundanya. Ketika pengunjung hadir di lokasi akan melihat setiap sisi terpampang spanduk atau poster yang menggambarkan perjalanan serta prestasi yang prestisius didapatkan Yoyon dari Asia hingga menapaki Eropa.
Tujuan utama didirikannya Saung Budaya Yoyon ingin mempertunjukkan kepada masyarakat bahwa budaya Sunda tetap ada di zaman modern, dan memperkenalkan alat-alatnya seperti gamelan, kecapi suling, musik bambu, rampak seeng, dan gamelan keliningan.
"Saya mendirikan saung Budaya Yoyon ini sudah dari tahun 2014, tujuan awal untuk pelestarian dan pengembangan budaya Sunda," ujar Yoyon.
Anda yang ingin lepas dari bisingnya kendaraan di kota, destinasi yang satu ini cocok sebagai pilihan. Selain memberikan waktu tenang pada diri sendiri, tidak jadi masalah dibarengi dengan mengenal kesenian Sunda. Bisa hadir hari Senin-Minggu dari pukul 08.00 – 16.00 WIB, tapi direkomendasikan datang ke Saung Budaya Yoyon pada hari Sabtu. Hari ia melatih berbagai kalangan usia yang ingin memainkan alat musik tradisional Sunda dan semua itu gratis.
Reporter: Akbar Satria
Perjalanan dari pusat Kota Bandung perlu waktu sekitar satu jam saja, tidak akan melewati hutan ataupun pegunungan yang menyulitkan pengunjung ketika menuju ke lokasi. Sayong Budaya Yoyon diselimuti oleh rumah-rumah, sehingga wajar saja tidak banyak yang mengetahuinya.
Sekali saja Anda menginjakkan kaki di sana, dijamin tidak ingin meninggalkannya. Bukan karena interior bangunan selayaknya saung yang dipenuhi jerami ataupun bambu-bambu sebagai fondasi pada umumnya karena sudah ditopang dengan tembok yang kokoh, akan tetapi suasana yang sejuk dan menenangkan laksana saung sehingga merasa nyaman serta ingin berlama-lama di sana.
Saung Budaya Yoyon merupakan nama yang diambil dari seorang pendirinya, yaitu Yoyon Darsono. Sosok pegiat seniman yang sudah melangkahkan kakinya di berbagai mancanegara dengan membawa seni dan budaya Sundanya. Ketika pengunjung hadir di lokasi akan melihat setiap sisi terpampang spanduk atau poster yang menggambarkan perjalanan serta prestasi yang prestisius didapatkan Yoyon dari Asia hingga menapaki Eropa.
Tujuan utama didirikannya Saung Budaya Yoyon ingin mempertunjukkan kepada masyarakat bahwa budaya Sunda tetap ada di zaman modern, dan memperkenalkan alat-alatnya seperti gamelan, kecapi suling, musik bambu, rampak seeng, dan gamelan keliningan.
"Saya mendirikan saung Budaya Yoyon ini sudah dari tahun 2014, tujuan awal untuk pelestarian dan pengembangan budaya Sunda," ujar Yoyon.
Anda yang ingin lepas dari bisingnya kendaraan di kota, destinasi yang satu ini cocok sebagai pilihan. Selain memberikan waktu tenang pada diri sendiri, tidak jadi masalah dibarengi dengan mengenal kesenian Sunda. Bisa hadir hari Senin-Minggu dari pukul 08.00 – 16.00 WIB, tapi direkomendasikan datang ke Saung Budaya Yoyon pada hari Sabtu. Hari ia melatih berbagai kalangan usia yang ingin memainkan alat musik tradisional Sunda dan semua itu gratis.
Reporter: Akbar Satria
Segala hal untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tersedia disini untukmu. Jelajahi website kami untuk dapatkan pengalaman membaca yang berbeda.
Tidak ada komentar
Posting Komentar