Pertahankan Budaya Reak dan Benjang Lewat Komunitas Pusaka Putra Munggaran | Isbroad - Memberi Wawasan Memajukan Peradaban

Pertahankan Budaya Reak dan Benjang Lewat Komunitas Pusaka Putra Munggaran

Isbroad.com, Bandung - Di Tengah hiruk pikuk kehidupan masa kini di kota bandung, terdapat sebuah komunitas yang sudah diwariskan turun temurun untuk menjaga salah satu kebudayaan asli sunda Budaya Reak dan Benjang yaitu Komunitas Pusaka Putra Munggaran.

Komunitas ini berdiri ditengah masyarakat Cimincrang, Bandung Timur sejak bertahun-tahun yang lalu. Yono mulyono, anak bungsu dari 3 bersaudara, merupakan pimpinan generasi ketiga dari Komunitas Pusaka Putra Munggaran. Dan menjadi satu-satunya komunitas yang menampilkan Budaya Reak dan Benjang di Kecamatan Ujung Berung.

Dalam Komunitas ini, Terbagi menjadi dua kelompok kesenian. Yang pertama yaitu kelompok benjang yaitu kesenian yang melibatkan seni bela diri. Kesenian ini merupakan singkatan dari Sasamben Budak Bujang yang kalau diartikan menjadi arena para jejaka. Pada perkembangannya Kesenian ini dimulai dari kesenian gulat yang saat ini mengalami perubahan menjadi kesenian untuk arak-arakan.

Yang kedua adalah Kelompok Reak yaitu kesenian yang merupakan bentuk kesenian yang memanfaatkan alat musik seperti kuda lumping dan reog. Biasanya tradisi Budaya Reak dan Benjang ditampilkan pada berbagai acara hajatan seperti khitanan, ulang tahun dan juga pesta hajatan lainnya.

Dalam penampilannya, banyak sekali peralatan yang harus dipersiapkan seperti barongan, kuda lumping, kompang, gendang dan sisingaan yang biasa di aktualisasikan menjadi hewan yang gagah seperti rajawali atau singa. Salah satu hal yang menarik dari Komunitas Pusaka Putra Munggaran adalah mereka menghasilkan alat-alat penunjang penampilan tersebut secara mandiri.  

Hingga saat ini, Komunitas Pusaka Putra Munggaran sudah memiliki anggota kurang lebih 30 orang dan menjadi mata pencaharian bagi anggotanya. Dalam sekali penampilan Budaya Reak dan Benjang dari ini memasang tarif kurang lebih 8-9 juta rupiah tergantung dari jarak dan juga penampilan apa saja yang ingin ditampilkan. Sebelum tampil, Latihan intensif juga dilakukan untuk mematangkan penampilannya.

Karena masih mempertahankan keaslian dari budaya leluhur, dalam penampilannya masih menggunakan sesajen sebagai simbol berterima kasih kepada leluhur atas rezeki yang sudah didapat. Sehingga kesurupan merupakan hal biasa yang sudah menjadi bagian dari penampilannya. 

Beberapa hal ekstrim juga dilakukan seperti menginjak kaca dan memakan beling yang dilakukan saat penampilan Reak dan Benjang. Selain itu ada juga beberapa ritual yang harus dilakukan sebelum tampil supaya menghindari keburukan yang terjadi.

Beberapa upaya telah dilakukan untuk meningkatkan minat masyarakat untuk menyaksikan penampilan Budaya Reak dan Benjang. Upaya dari pemerintah sendiri yaitu mengadakan festival benjang yang dihadiri oleh berbagai kelompok kesenian di Bandung. 

Selain itu promosi secara pribadi juga dilakukan oleh yono dengan memanfaatkan media sosial sebagai media perkenalan budaya dengan harapan Budaya Reak dan Benjang bisa terus bertahan tidak lekang oleh waktu.

Reporter: Defi Selfia

Tidak ada komentar

Posting Komentar

ⓒ all rights reserved Isbroad KPI 2024