Isbroad.com, Bandung - Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang merupakan bagian dari kebijakan Kampus Merdeka di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi(Kemendikbudristek) telah membuka peluang besar bagi mahasiswa untuk merasakan pengalamandunia kerja nyata. Sayangnya, mahasiswa di perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) kerap merasa kurang dilibatkan secara optimal dalam program ini.Padahal, mereka memiliki hak yang sama untuk memperoleh pengalaman tersebut.
Perguruan tinggi di bawah Kemenag, seperti UIN, IAIN, dan STAI, tidak kalah dalam mencetak mahasiswa berprestasi. Banyak dari mereka menempuh pendidikan di bidang keagamaan sekaligus menguasai keilmuan lain seperti ekonomi, sains, dan teknologi. Mahasiswa ini memiliki potensi besaruntuk berkontribusi di berbagai sektor profesional.Namun, peluang mereka untuk terlibat dalam MSIB seringkali terhambat oleh kurangnya akses informasi dan keterlibatan yang terintegrasi dengan kebijakan Kemendikbudristek.
Mengapa penting untuk memberikan akses MSIB bagi mahasiswa di bawah Kemenag? Pertama, program ini tidak hanya memberikan pengalaman kerja nyata tetapi juga memperkaya wawasan lintas disiplin. Mahasiswa jurusan keagamaan, misalnya, bisa memanfaatkan MSIB untuk magang di lembaga-lembaga yang bergerak di bidang pendidikan, sosial, atau bahkan teknologi berbasis nilai keislaman.
Kedua, integrasi mahasiswa dari perguruan tinggi Kemenag ke dalam dunia kerja melalui MSIB akan menciptakan peluang kolaborasi lintas sektoral. Hal ini bisa menjadi jembatan antara nilai-nilai agama dengan tantangan industri modern.
Ketiga, dari sisi pemerataan, mengikutsertakan perguruan tinggi di bawah Kemenag dalam MSIB adalah wujud keadilan dalam mengelola kebijakan pendidikan tinggi di Indonesia. Semua mahasiswa tanpa memandang kementerian pengelolanya, berhak mendapatkan kesempatan untuk berkembang secara maksimal.
Kemenag dan Kemendikbudristek perlu bekerja sama lebih erat untuk mewujudkan hal ini. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah membangun sistem informasi bersama untuk mensosialisasikan program MSIB secara merata ke seluruh perguruan tinggi, termasuk yang di bawah Kemenag. Selain itu, peningkatan kuota MSIB bagi mahasiswa Kemenag perlu diupayakan agar mereka tidak kalah bersaing dalam mendapatkan tempat di program tersebut.
Indonesia membutuhkan generasi muda yang terampil, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan global. Dengan membuka akses yang lebih luas bagi mahasiswa di perguruan tinggi Kemenag untuk mengikuti MSIB, kita tidak hanya memupuk talenta berbakat tetapi juga menunjukkan bahwa sistem pendidikan tinggi kita inklusif dan adil untuk semua.
Sudah saatnya suara mahasiswa perguruan tinggi Kemenag didengar dan peluang mereka diperluas. Mereka bukan hanya bagian dari ekosistem pendidikan tetapi juga aset berharga bagi masa depan bangsa
Tidak ada komentar
Posting Komentar