Isbroad.com, Bandung – Sanggar Tari Cantik'art berada di Rw 05, Kelurahan Cimincrang, Kecamatan Gedebage, Kota bandung. Merupakan salah satu sanggar tari yang unik. Pasalnya, sanggar tari ini dimiliki oleh seorang remaja perempuan yang baru berusia 16 tahun.
Di tengah kesibukannya sebagai remaja, Nazwa Virginia Esta, telah membuka dan memberikan ruang untuk kreativitas menari di Sanggar Tari Cantik'art. Atas izin orang tua dan juga dorongan dari guru tari sebelumnya, Nazwa memutuskan untuk membuka Sanggar tari pada tahun 2021, yang di mana saat itu ia masih duduk di kelas 1 SMP. Sanggar Tari Cantik'art ini sudah terdaftar di dinas dan haqi, dan menjadi wadah bagi anak-anak di lingkungan sekitar untuk belajar dan mengekspresikan diri melalui seni tari.
Nazwa yang sudah belajar tari sejak kelas 1 SD, terinspirasi oleh ibunya yang sebelumnya juga seorang penari. Perjalanannya dalam dunia tari dimulai dari sanggar tari yang berada di Ujung Berung, kemudian lanjut ke Nong-Nong Art sampai sekarang.
"Awalnya aku cuma ngajar anak-anak kecil sama saudara. Tapi seiring berjalannya waktu, banyak juga yang tertarik untuk bergabung ke Sanggar Tari Cantik'art," ungkap Nazwa.
Sanggar Tari Cantik'art menawarkan pelajaran tari jaipong, yang merupakan gerakan pakem dan kreasi. "Gerakan tarian jaipong kan tergantung lagu. Karena makin ke sini, aku makin tau jenis tarian, mungkin kedepannya bakal diadain tari kerses, tari rakyat, dan tari topeng," tambah Nazwa. Rencananya, sanggar ini juga akan melakukan kolaborasi dengan anak-anak musik, yang bisa membuka peluang untuk menggabungkan jaipong dengan dance modern.
Dalam perjalanan membuka Sanggar Tari Cantik'art, masyarakat sekitar menyambutnya dengan baik. Dengan tarif yang terjangkau, yaitu 100 ribu per bulan dan 50 ribu tambahan untuk kaos, banyak anak yang mendaftar untuk belajar tari. Latihan di sanggar ini dilakukan dua kali seminggu, yaitu pada hari Senin ba'da Maghrib dan Sabtu pagi. "Yang mendaftar dan belajar tari di sini bebas, nggak ada ketentuan. Bahkan yang paling kecil berusia 6 tahun, dan yang paling besar di kelas 8 SMP," jelasnya.
Mengelola sanggar tari bukanlah hal mudah, Nazwa mengakui bahwa ada kalanya anggota merasa malas untuk berlatih tari. "Tapi yang paling penting itu sih, memahami karakter anak-anak. Kita semua kan sama-sama lagi belajar," ujarnya. Jika Nazwa berhalangan, saudaranya sekaligus anggota tertua di sanggar yang juga ahli dalam tari jaipong akan menggantikannya.
Sanggar Tari Cantik'art ini juga aktif mengikuti perlombaan. "Alhamdulillah, kita lagi persiapan buat lomba tingkat nasional di bulan Desember, dan kemarin kami dapat juara dua," kata Nazwa dengan bangga. Harapannya untuk ke depan, Nazwa sangat ingin semua anak didiknya bisa sukses dan juga semoga semakin banyak orang yang mengenal Sanggar Tari Cantikart.
Selain mempelajari gerakan tari, anak-anak di sanggar juga diajarkan metode pernapasan agar tidak cepat lelah saat tampil, serta olah tubuh untuk meningkatkan kekuatan. Uniknya baju yang digunakan oleh Nazwa dan semua anggota sanggar, dirancang sendiri dan dijahit oleh penjahit langganan, yang mana hal itu memberikan ciri khas tersendiri bagi sanggar ini. "Make up pun ada yang megang, bahkan sekarang aku setiap tampil itu make up sendiri," tambahnya.
Sanggar Tari Cantik'art tak hanya menjadi tempat belajar tari, tapi juga sebagai wadah untuk saling mendukung dan menginspirasi bagi sesama penyuka tari.
Reporter: Dalva Tiburusdah
Di tengah kesibukannya sebagai remaja, Nazwa Virginia Esta, telah membuka dan memberikan ruang untuk kreativitas menari di Sanggar Tari Cantik'art. Atas izin orang tua dan juga dorongan dari guru tari sebelumnya, Nazwa memutuskan untuk membuka Sanggar tari pada tahun 2021, yang di mana saat itu ia masih duduk di kelas 1 SMP. Sanggar Tari Cantik'art ini sudah terdaftar di dinas dan haqi, dan menjadi wadah bagi anak-anak di lingkungan sekitar untuk belajar dan mengekspresikan diri melalui seni tari.
Nazwa yang sudah belajar tari sejak kelas 1 SD, terinspirasi oleh ibunya yang sebelumnya juga seorang penari. Perjalanannya dalam dunia tari dimulai dari sanggar tari yang berada di Ujung Berung, kemudian lanjut ke Nong-Nong Art sampai sekarang.
"Awalnya aku cuma ngajar anak-anak kecil sama saudara. Tapi seiring berjalannya waktu, banyak juga yang tertarik untuk bergabung ke Sanggar Tari Cantik'art," ungkap Nazwa.
Sanggar Tari Cantik'art menawarkan pelajaran tari jaipong, yang merupakan gerakan pakem dan kreasi. "Gerakan tarian jaipong kan tergantung lagu. Karena makin ke sini, aku makin tau jenis tarian, mungkin kedepannya bakal diadain tari kerses, tari rakyat, dan tari topeng," tambah Nazwa. Rencananya, sanggar ini juga akan melakukan kolaborasi dengan anak-anak musik, yang bisa membuka peluang untuk menggabungkan jaipong dengan dance modern.
Dalam perjalanan membuka Sanggar Tari Cantik'art, masyarakat sekitar menyambutnya dengan baik. Dengan tarif yang terjangkau, yaitu 100 ribu per bulan dan 50 ribu tambahan untuk kaos, banyak anak yang mendaftar untuk belajar tari. Latihan di sanggar ini dilakukan dua kali seminggu, yaitu pada hari Senin ba'da Maghrib dan Sabtu pagi. "Yang mendaftar dan belajar tari di sini bebas, nggak ada ketentuan. Bahkan yang paling kecil berusia 6 tahun, dan yang paling besar di kelas 8 SMP," jelasnya.
Mengelola sanggar tari bukanlah hal mudah, Nazwa mengakui bahwa ada kalanya anggota merasa malas untuk berlatih tari. "Tapi yang paling penting itu sih, memahami karakter anak-anak. Kita semua kan sama-sama lagi belajar," ujarnya. Jika Nazwa berhalangan, saudaranya sekaligus anggota tertua di sanggar yang juga ahli dalam tari jaipong akan menggantikannya.
Sanggar Tari Cantik'art ini juga aktif mengikuti perlombaan. "Alhamdulillah, kita lagi persiapan buat lomba tingkat nasional di bulan Desember, dan kemarin kami dapat juara dua," kata Nazwa dengan bangga. Harapannya untuk ke depan, Nazwa sangat ingin semua anak didiknya bisa sukses dan juga semoga semakin banyak orang yang mengenal Sanggar Tari Cantikart.
Selain mempelajari gerakan tari, anak-anak di sanggar juga diajarkan metode pernapasan agar tidak cepat lelah saat tampil, serta olah tubuh untuk meningkatkan kekuatan. Uniknya baju yang digunakan oleh Nazwa dan semua anggota sanggar, dirancang sendiri dan dijahit oleh penjahit langganan, yang mana hal itu memberikan ciri khas tersendiri bagi sanggar ini. "Make up pun ada yang megang, bahkan sekarang aku setiap tampil itu make up sendiri," tambahnya.
Sanggar Tari Cantik'art tak hanya menjadi tempat belajar tari, tapi juga sebagai wadah untuk saling mendukung dan menginspirasi bagi sesama penyuka tari.
Reporter: Dalva Tiburusdah
Tidak ada komentar
Posting Komentar