Isbroad.com, Bandung - Indonesia terkenal dengan budayanya yang sangat banyak dan beraneka ragam di seluruh pelosok nusantara ini, adat istiadat yang memang menjadi keunikan dan ciri khasnya mewarnai kehidupan manusia dalam bersosial sehari-harinya, salah satunya adat istiadat di tatar sunda yaitu prosesi ngaras dan siraman. Ngaras dan siraman sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat sunda khususnya Jawa Barat. Prosesi ini dilakukan oleh seseorang yang hendak menikah dengan pujaan hatinya, biasanya dilakukan 2-3 hari sebelum akad nikah berlangsung sebagai ungkapan rasa syukur dan juga rasa merasakan kesakitan dan kesusahan orang tua merawat dan membesarkan anaknya dan sebagai upacara pamitan kepada kedua orang tua karena setelah ijab dan kabul terucap maka kewajiban orang tua kepada anaknya telah berpindah kepada suaminya.
Prosesi ini masih banyak di lakukan di seluruh Jawa Barat, dan inilah moment moment tersedih karena kedua orang tua dan anaknya akan berpisah, namun juga ini merupakan suatu kebanggaan dan kebahagian bagi orang tua dan anaknya, kebahagian bagi orang tua karena berhasil mendidik, merawat, menjada, membesarkan dan mengantarkan anaknya ke gerbang pernikahan, dan kebahagian bagi anaknya juga karena dia sudah berhasil mendapatkan pujaan hatinya untuk bisa saling memliki dan menyayangi satu sama lain.
Upacara adat sunda ngaras dan siraman terbagi kepada beberapa bagian di antaranya, ngecakeun aisan/mendudukan anaknya, sungkeman kepada orang tua, membasuh kaki kedua orang tua, terus nanti calon pengantinnya akan di mandikan oleh orang tua dari 7 sumber mata air dan di tambah 7 macam macam bunga lalu terakhir ada saweran. Acara ini biasanya di pandu oleh orang seni yang mengerti dan paham tata cara pelaksanaannya, durasinya kurang lebih 60 menit/1 jam. Ada istiadat ini sangat lazim digunakan di kalangan orang orang sunda.
Reporter: Dede Restu
Prosesi ini masih banyak di lakukan di seluruh Jawa Barat, dan inilah moment moment tersedih karena kedua orang tua dan anaknya akan berpisah, namun juga ini merupakan suatu kebanggaan dan kebahagian bagi orang tua dan anaknya, kebahagian bagi orang tua karena berhasil mendidik, merawat, menjada, membesarkan dan mengantarkan anaknya ke gerbang pernikahan, dan kebahagian bagi anaknya juga karena dia sudah berhasil mendapatkan pujaan hatinya untuk bisa saling memliki dan menyayangi satu sama lain.
Upacara adat sunda ngaras dan siraman terbagi kepada beberapa bagian di antaranya, ngecakeun aisan/mendudukan anaknya, sungkeman kepada orang tua, membasuh kaki kedua orang tua, terus nanti calon pengantinnya akan di mandikan oleh orang tua dari 7 sumber mata air dan di tambah 7 macam macam bunga lalu terakhir ada saweran. Acara ini biasanya di pandu oleh orang seni yang mengerti dan paham tata cara pelaksanaannya, durasinya kurang lebih 60 menit/1 jam. Ada istiadat ini sangat lazim digunakan di kalangan orang orang sunda.
Reporter: Dede Restu
Tidak ada komentar
Posting Komentar