Isbroad.com, Bandung - Gunung Bromo adalah salah satu ikon pariwisata Indonesia yang namanya telah mendunia. Keindahan alam yang ditawarkan oleh gunung ini, dari lautan pasir yang eksotis, matahari terbit yang memesona, hingga lanskap pegunungan yang dramatis, membuatnya menjadi magnet bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Namun, di balik keindahan itu, muncul berbagai persoalan yang mengancam kelestarian Gunung Bromo. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk memikirkan upaya pelestarian demi masa depan yang berkelanjutan.
Gunung Bromo, yang terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, menawarkan panorama yang sulit ditemukan di tempat lain. Saat matahari terbit, siluet Bromo berpadu dengan awan tipis di lembah menciptakan pemandangan yang begitu magis. Wisatawan rela mendaki dini hari untuk menyaksikan fenomena ini. Tak hanya itu, tradisi masyarakat Tengger yang masih kental menambah daya tarik budaya kawasan ini. Ritual Yadnya Kasada, misalnya, adalah contoh harmoni antara alam dan manusia yang patut dijaga.
Namun, pesona Gunung Bromo kini dihadapkan pada berbagai tantangan. Meningkatnya jumlah wisatawan setiap tahun sering kali tidak diimbangi dengan pengelolaan yang memadai. Sampah plastik berserakan di lautan pasir, kendaraan bermotor yang tidak ramah lingkungan, serta penggunaan drone yang tidak terkontrol telah mengganggu ekosistem kawasan ini. Belum lagi kebakaran lahan yang kerap terjadi akibat kelalaian pengunjung.
Kondisi ini menjadi alarm bagi kita semua. Jika tidak segera diatasi, maka kelestarian Gunung Bromo hanya tinggal cerita. Pariwisata memang menjadi tulang punggung ekonomi bagi masyarakat sekitar, tetapi perlu diingat bahwa keberlanjutan alam harus menjadi prioritas utama.
Sebagai pengunjung, kita juga memegang peran penting dalam menjaga kelestarian Gunung Bromo. Mulai dari membawa pulang sampah sendiri, tidak merusak vegetasi, hingga mematuhi aturan yang ditetapkan oleh pihak pengelola kawasan. Kesadaran kecil ini, jika dilakukan oleh semua orang, akan memberi dampak besar bagi masa depan Gunung Bromo.
Gunung Bromo adalah anugerah alam yang harus kita jaga bersama. Keindahan yang kita nikmati hari ini adalah warisan untuk generasi mendatang. Dengan langkah-langkah nyata dan semangat kolektif, kita dapat memastikan bahwa Gunung Bromo tetap lestari dan memesona untuk dinikmati di masa yang akan datang. Mari kita buktikan bahwa pariwisata dan pelestarian lingkungan dapat berjalan beriringan.
Bintang Muhammad Rafi
Gunung Bromo, yang terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, menawarkan panorama yang sulit ditemukan di tempat lain. Saat matahari terbit, siluet Bromo berpadu dengan awan tipis di lembah menciptakan pemandangan yang begitu magis. Wisatawan rela mendaki dini hari untuk menyaksikan fenomena ini. Tak hanya itu, tradisi masyarakat Tengger yang masih kental menambah daya tarik budaya kawasan ini. Ritual Yadnya Kasada, misalnya, adalah contoh harmoni antara alam dan manusia yang patut dijaga.
Namun, pesona Gunung Bromo kini dihadapkan pada berbagai tantangan. Meningkatnya jumlah wisatawan setiap tahun sering kali tidak diimbangi dengan pengelolaan yang memadai. Sampah plastik berserakan di lautan pasir, kendaraan bermotor yang tidak ramah lingkungan, serta penggunaan drone yang tidak terkontrol telah mengganggu ekosistem kawasan ini. Belum lagi kebakaran lahan yang kerap terjadi akibat kelalaian pengunjung.
Kondisi ini menjadi alarm bagi kita semua. Jika tidak segera diatasi, maka kelestarian Gunung Bromo hanya tinggal cerita. Pariwisata memang menjadi tulang punggung ekonomi bagi masyarakat sekitar, tetapi perlu diingat bahwa keberlanjutan alam harus menjadi prioritas utama.
Sebagai pengunjung, kita juga memegang peran penting dalam menjaga kelestarian Gunung Bromo. Mulai dari membawa pulang sampah sendiri, tidak merusak vegetasi, hingga mematuhi aturan yang ditetapkan oleh pihak pengelola kawasan. Kesadaran kecil ini, jika dilakukan oleh semua orang, akan memberi dampak besar bagi masa depan Gunung Bromo.
Gunung Bromo adalah anugerah alam yang harus kita jaga bersama. Keindahan yang kita nikmati hari ini adalah warisan untuk generasi mendatang. Dengan langkah-langkah nyata dan semangat kolektif, kita dapat memastikan bahwa Gunung Bromo tetap lestari dan memesona untuk dinikmati di masa yang akan datang. Mari kita buktikan bahwa pariwisata dan pelestarian lingkungan dapat berjalan beriringan.
Bintang Muhammad Rafi
Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Tidak ada komentar
Posting Komentar