Fenomena Overworking dan Kehidupan Modern | Isbroad - Memberi Wawasan Memajukan Peradaban

Fenomena Overworking dan Kehidupan Modern

Isbroad.com, Bandung - Di era modern ini, fenomena overworking ataubekerja dengan waktu yang berlebihan semakin dianggapsebagai sesuatu hal yang wajar, bahkan sering dipandangsebagai tanda dedikasi atau sebuah ambisi. 


Akan tetapi, dibalik cara kerja keras ini, tersimpan banyak ancaman yang serius bagi kesehatan fisik, mental dan hubungan sosial individu. Bekerja hingga larut malam, yang mengorbankanakhir pecan dan terus menerus memikirkan pekerjaan diluarjam kerha menjadi pola hidup yang dianggap normal, terutama di lingkungan yang kompetitif. 


Sayangnya, budayaini dianggap sering mengabaikan fakta bahwa manusiamemiliki batasan. Tubuh dan pikiran yang terus menerusdipaksa bekerja tabpa adanya istirahat akan kehilangankeseimbangan, yang akhirnyya mengakibatkan gangguankesehatan mental bahkan bisa menyebabkan penyakit yang serius.


Sebenarnya, produktivitas yang diharapkan dari overworking seringkali tidak tercapai. Terdapat beberapa penelitian yang menunjukan bahwa setelah mencapai batas tententu, efesiensikerja justru menurun drastic. Waktu istirahat yang cukup, olahraga dan liburan sebenarnya dapat meningkatkank reativitas dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Namun, banyak pekerja merasa bersalah saat mengambil jeda, seolah – olah istirahat adalah bentuk dari kemasalan.


Budaya overworking juga memiliki dampak yang buruk padahubungan sosial. Banyak orang yang kehilangan momenberharga dengan keluarga dan teman karena terlallu sibukbekerja. Akibatnya rasa memilii dengan orang orang terdekatmulai melemah, yang sering kali disadari ketika hubungan sudahh mulai renggang. Kelelahan emosional yang diakibatkan pekerjaa juga menjadi salah satu hal yyangmemperburuh komunikasi hubungan, yang membuat konfliksemakin sulit dihindari.


Selain itu, teknologi modern, yang seharusnya mempermudahhidup, justru sering menjadi alat yang memperburuk masalahini. Dengan kemudahan akses melalui ponsel dan email, banyak pekerja merasa "tidak pernah benar-benar libur." Notifikasi pekerjaan yang terus masuk menciptakan tekananuntuk selalu responsif, sehingga batasan antara jam kerja danwaktu pribadi semakin kabur. 


Karena sekeras apa pun kita bekerja, waktu tidak akan pernahkembali, dan kesehatan adalah aset paling berharga yang kitamiliki. Dengan memilih untuk hidup lebih seimbang, kitatidak hanya memperpanjang usia, tetapi juga meningkatkankualitas hidup secara keseluruhan.


Fajri Ramadano

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

ⓒ all rights reserved Isbroad KPI 2024