Adab Di Atas Ilmu, Apa Maksud dari Ungkapan Ini? | Isbroad - Memberi Wawasan Memajukan Peradaban

Adab Di Atas Ilmu, Apa Maksud dari Ungkapan Ini?

Isbroad.com, Bandung - Dalam bacaan-bacaan tertentu seringkali kita menjumpai ungkapan-ungkapan, baik itu motivasi hingga pengingat diri. Kejadian viral yang dimuat di platform media online sering membuat beberapa ungkapan naik kembali ke permukaan dan menjadi fokus utama masyarakat. Salah satunya ungkapan "Adab Diatas Ilmu", yang membuat beberapa masyarakat bertanya-tanya apa maksud dari ungkapan ini.

Ungkapan ini kembali mencuat seketika saat kejadian viral yang dilansir dari Detik.com, pada Rabu (20/11/24), ketika Miftah Maulana Habiburrahman, biasa disebut Gus Miftah, yang tiba-tiba membuat salah satu penjual es teh, Sunhaji, menjadi bahan candaannya dengan bahasa yang dianggap merendahkan yang disertai tawa dan mengungkit soal konsep rezeki menurut Islam.

Profil Gus Miftah yang merupakan seorang mubaligh dan keturunan kiai, yang sering menyelenggarakan kajian di beberapa daerah dan membahas isu-isu keagamaan, menjadikannya dianggap sangat tidak sopan dan tidak mencerminkan serta mencontohkan perilaku yang baik layaknya mubaligh. Perilaku dan ucapan yang dilontarkan kepada penjual es teh tersebut menaikkan kembali ungkapan "Adab Diatas Ilmu".

Di Indonesia, makna adab sama seperti sopan santun atau tata krama yang kita lihat pada perilaku tiap orang sehari-hari. Dari adab-lah kita bisa melihat baik buruknya sikap seseorang. Ungkapan "Adab Diatas Ilmu" memiliki maksud yaitu adab itu lebih utama daripada ilmu. Meskipun seseorang memiliki ilmu yang sangat tinggi, tanpa adab atau tata krama yang baik, semua ilmu itu akan tetap sia-sia. Ungkapan ini bukan untuk mengesampingkan ilmu, tetap, ilmu pun penting. Tetapi ilmu harus dibersamai dengan adab yang sopan dan baik.

Hal ini terbuktikan dalam kejadian viral yang dilakukan Gus Miftah. Meskipun ia memiliki banyak ilmu-ilmu keagamaan yang sering mengantarkan pada tauhid, iman, dan akhlak, semua ilmu itu langsung dianggap tidak terlihat oleh beberapa masyarakat karena adab atau tata kramanya pada orang dibawahnya seenaknya dan jauh dari kata nilai sopan santun.

Maka dalam ungkapan "Adab Diatas Ilmu" ini juga mengingatkan kepada masyarakat lainnya bahwa adab atau tata krama yang baik harus terus dilakukan bersama dengan ilmu-ilmu  yang kita miliki atau yang akan kita miliki nanti. Karena sejatinya, manusia merupakan makhluk sosial dan memiliki hati nurani, yang sangat memperhatikan apa-apa yang dilakukan dan diucapkan kepada manusia lainnya.

Asy Syifa Nurul Iqomah
Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

ⓒ all rights reserved Isbroad KPI 2024