Isbroad.com, Bandung - Ustaz Kamaludin, merupakan salah satu tokoh pemuka agama yang ada di daerah sekitaran Desa Cinunuk. Beliau merupakan seorang ustaz sekaligus ketua dari DKM Istiqomah yang saat ini masih aktif menjabat. Di usianya yang hampir genap menginjak usia 50 tahun, Ustaz Kamaludin tidak patah semangat dalam perjalannya mengajar tahsin Al-Quran kepada masyarakat.
Pria yang lahir di Tasikmalaya ini sedari belia sudah menginjak dunia pondok pesantren dan ke Al-Quran-an. Beliau sudah pernah mondok di beberapa pondok pesantren di berbagai daerah mulai dari Pesantren Sukahideng yang berada di Tasikmalaya, lalu lanjut ke Pesantren Al Qur'an Cijantung, Ciamis, dan disanalah beliau mulai mendalami dan menghafal Al-Qur'an. Dan selanjutnya beliau akhirnya merantau ke Bandung untuk melanjutkan pendidikannya di IAIN (sekarang UIN Bandung) dan beliau pun sejak tiba di Bandung mulai aktif di Masjid Istiqomah sebagai marbot.
Merasa tergugah untuk mengamalkan apa yang sudah didapatkannya ketika mondok dahulu, beliau merasa khawatir dengan kondisi realita saat ini yang kebanyakan masyarakat belum lancar dalam membaca Al-Quran. "Dimulai ketika ada seorang imam yang coba memimpin sholat dan ternyata ada beberapa bacaan yang kurang tepat sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf," katanya.
Dengan kondisi di masyarakat seperti itu, beliau lambat laun membuka program Tahsin Al-Quran untuk semua kalangan, khususnya dari kalangan ibu-ibu dan bapak-bapak. Tidak dapat dipungkiri ketika awal mula mengadakan program tersebut minimnya peminat dari masyarakat sekitar. Mulai hanya beberapa orang saja yang mengikuti program tersebut.
Ustaz Kamaludin percaya bahwa program Tahsin ini akan memberi manfaat yang besar kepada masyarakat sekitar. Dengan pengajaran Tahsin Al-Quran yang menggunakan metode yang mudah dan tidak banyak akan paparan teori, buktinya selang beberapa waktu saja, lambat laun peserta dari kalangan ibu-ibu bertambah seiring berjalannya waktu, inilah bukti dari lisan yang ikhlas turun ke hati para jamaah membuahkan hasil yang indah. Akhirnya atas antusias dari masyarakat akan program tersebut, Ustaz Kamaludin mencoba menambah lagi hari, yang mulanya sepekan itu hanya satu kali, dan itupun hanya kalangan ibu-ibu saja yang mengikuti. Dan bertambah menjadi dua hari, Hari Rabu dan Jumat pagi dengan kondisi peserta dari kalangan bapak-bapak pun ikut meramaikan program tersebut.
Hanya bermodal ilmu Al-Quran di pesantren serta motivasi pahala yang dijanjikan Allah berikan kepada setiap hamba-Nya yang mengajarkan Al-Quran, Ustaz Kamaludin dengan ikhlas mendedikasikan setiap pekannya untuk senantiasa berdakwah dan berkhidmat untuk umat melalui program Tahsin Al-Quran ini. Ia telah menjadi contoh nyata bahwa ketulusan dari hati serta lisan untuk berkhidmat kepada umat akan menghasilkan timbal balik yaitu dari hati juga.
Penulis : Akmal Ridwan
Tidak ada komentar
Posting Komentar