Semangat Juang Abah Suryana, Kisah Pedagang Kerupuk Keliling di Usia Senja | Isbroad - Memberi Wawasan Memajukan Peradaban

Semangat Juang Abah Suryana, Kisah Pedagang Kerupuk Keliling di Usia Senja

Isbroad.com, Bandung - Abah Suryana, seorang pedagang kerupuk keliling dari Kelurahan Pasirwangi, Kecamatan Ujungberung, adalah sosok inspiratif yang patut dijadikan teladan. Di usianya yang sudah mencapai 77 tahun dan dengan gangguan penglihatan, Abah tetap gigih berjuang tanpa mengenal kata menyerah. Meskipun memiliki tiga orang anak yang semuanya sudah berumah tangga, Abah tak ingin membebani mereka. Ia memilih untuk terus berusaha mencari penghasilan sendiri melalui pekerjaannya sebagai pedagang kerupuk.

"Anak Abah juga nggak ngebolehin abah jualan, tapi daripada Abah diam di rumah dan bosan, lebih baik Abah jualan. Anak Abah banyak keperluan buat sekolah anak-anaknya, ada yang TK, SMP, dan SMA. Beban mereka sudah banyak, Abah nggak mau nyusahin. Abah berusaha buat cari makan sendiri," ujar Abah Suryana.

Kerupuk yang dijual Abah bukan miliknya sendiri tetapi milik orang lain dan pemiliknya orang Garut. Dari setiap kerupuk yang terjual, Abah hanya mendapatkan upah sebesar seribu rupiah. Dalam sehari, ia biasanya mampu menjual sekitar 15 hingga 20 kerupuk. Meskipun penghasilannya tak seberapa, Abah tak pernah menyerah. Semangat juangnya untuk tetap mandiri dan bekerja keras, meski dalam keterbatasan, menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang di sekitarnya.

Selain semangat dan kerja kerasnya, Abah Suryana juga dikenal sebagai pribadi yang ramah dan selalu tersenyum kepada setiap orang yang ditemuinya. Setiap pagi, dengan membawa kerupuk dengan menggunakan tanggungan, ia berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya, menjajakan dagangannya. Meski sering kali langkahnya terhalang oleh gangguan penglihatan, Abah tidak pernah mengeluh atau meminta belas kasihan dari orang lain.

"Abah jualan bukan buat kaya, tapi buat hidup mandiri dan nggak mau bergantung sama anak-anak," tambah Abah. 

Kehidupan sederhana Abah Suryana juga mencerminkan prinsipnya yang kuat untuk hidup dengan rasa syukur. "Rezeki itu udah ada yang ngatur. Yang penting kita ikhtiar, kerja yang halal, dan nggak nyusahin orang lain," pungkasnya sambil tersenyum.

Kisah Abah Suryana ini bukan hanya tentang seorang pedagang kerupuk yang mencari penghasilan, tetapi juga tentang bagaimana semangat hidup dan rasa tanggung jawab kepada diri sendiri serta keluarga bisa menjadi sumber kekuatan untuk terus melangkah maju. Sosok Abah adalah gambaran dari kemandirian, keikhlasan, dan ketulusan yang mampu menginspirasi banyak orang untuk selalu bersyukur dan terus berjuang meskipun menghadapi berbagai kesulitan hidup.

Reporter: Azki Nurleli

Tidak ada komentar

Posting Komentar

ⓒ all rights reserved Isbroad KPI 2024