Isbroad.com, Bandung - Irfan demikian kerap disapa adalah salah satu pengelola dari Sorgum Center Indonesia. Ia sehari-hari berperan sebagai orang yang memegang operasional dari Sorgum Center Indonesia. Tentu bukanlah hal yang mudah mengingat Sorgum sendiri tidak begitu familiar di kalangan masyarakat. Bahkan, di Indonesia sendiri belum begitu banyak yang mengetahuinya.
Irfan mengenalkan bahwa sorgum merupakan salah satu jenis tanaman budi daya yang kaya akan manfaat. Sorgum sendiri dapat dijadikan sebagai alternatif pangan pokok selain beras. Tanaman ini kaya akan kandungan manfaatnya dan dapat bermanfaat menjadi beragam jenis olahan. Meski kaya akan manfaatnya, tetapi di Indonesia sendiri belum begitu banyak yang membudi dayakannya.
Salah satu tempat budi daya Sorgum terdapat di Sein Farm yang terletak di Kota Bandung. Budi daya ini digagas di Sorghum Center Indonesia yang berawal dari penelitian Teknik Pangan dan Teknik Industri Universitas Pasundan (UNPAS), dan program CSR Bank BRI serta kerja sama dengan DKPP. Disinilah sehari-hari Irfan bertugas sebagai pengelola operasionalnya.
Berawal dari Niat Membantu
Irfan sendiri terlibat sejak awal dibentuknya Sorgum Center ini. Tentu bukan hal yang mudah ketika menjalankan sesuatu hal yang baru. Akan tetapi, Irfan mengungkapkan hal itu bukanlah halangan baginya untuk belajar dan beradaptasi. Pria kelahiran Bandung ini tak jarang turut ikut turun ke lapangan, bahkan ia ikut dalam proses penanaman dan perawatan sorgum.
"Saya awalnya diminta langsung oleh pengelola disini untuk membantu mengembangkan dan mengurus sorgum ini, kebetulan saya kenal dengan beliau," tutur Irfan. Demikianlah awal mula ia bergabung mengurus sorgum. Irfan sendiri mengungkapkan bahwa pada awalnya ia hanya berniat membantu dan tidak mengatahui tentang sorgum. Ia hanya membantu sambil belajar.
Kekurangan Sumber Daya Manusia Tak Menjadi Halangan
Irfan menuturkan bahwa dalam kesehariannya sebenarnya mereka masih kekurangan sumber daya manusia, tetapi hal ini tidak menjadi halangan. Ia menuturkan bahwa tak jarang ia juga melibatkan masyarakat sekitar untuk membantu dalam mengurus sorgum ini.
"Terkadang kita juga meminta bantuan ke masyarakat untuk membantu dalam mengurus sorgum ini di kebun yang di atas, karena di kebun yang di bawah tidak bisa masuk tenaga kerja dari luar," pungkas Irfan.
Selain dapat membantu pekerjaan mereka, dengan melibatkan masyarakat sekitar juga turut membantu masyarakat memenuhi kebutuhan mereka. Selain itu, Irfan juga turut membina UMKM untuk membantu distribusi produk mereka yang sudah jadi. Mengingat masih sedikit masyarakat yang mengenal sorgum, mereka menyalurkan produk mereka melalui UMKM. Irfan sendiri menuturkan bahwa mereka terus berusaha menyebarkan produk ini dengan baik.
Tak hanya itu, kini dengan memanfaatkan teknologi dan media semakin banyak yang tahu perihal sorgum dan meminatinya. Bahkan, Irfan mengatakan permintaan sorgum terus bertambah. Akan tetapi, ia menjelaskan bahwa mereka kesulitan dalam memenuhi permintaan. Hal ini menjadi tantangan yang diterima oleh Irfan. Ia juga menjelaskan bahwa mereka sedikit kekurangan biaya untuk kebutuhan produksi sehingga ditambah dengan usaha tambahan dengan membuka kantin.
Kantin tersebut turut diurus oleh Irfan. Sehingga diluar mengurus operasional sorgum, ia juga mengurus kantin untuk menambah dana produksi dan pengolahan sorgum. Pria kelahiran bandung ini menyampaikan bahwa ini merupakan tantangan yang harus dihadapi.
Reporter : Alwi Nurul Fachrurozy
Irfan mengenalkan bahwa sorgum merupakan salah satu jenis tanaman budi daya yang kaya akan manfaat. Sorgum sendiri dapat dijadikan sebagai alternatif pangan pokok selain beras. Tanaman ini kaya akan kandungan manfaatnya dan dapat bermanfaat menjadi beragam jenis olahan. Meski kaya akan manfaatnya, tetapi di Indonesia sendiri belum begitu banyak yang membudi dayakannya.
Salah satu tempat budi daya Sorgum terdapat di Sein Farm yang terletak di Kota Bandung. Budi daya ini digagas di Sorghum Center Indonesia yang berawal dari penelitian Teknik Pangan dan Teknik Industri Universitas Pasundan (UNPAS), dan program CSR Bank BRI serta kerja sama dengan DKPP. Disinilah sehari-hari Irfan bertugas sebagai pengelola operasionalnya.
Berawal dari Niat Membantu
Irfan sendiri terlibat sejak awal dibentuknya Sorgum Center ini. Tentu bukan hal yang mudah ketika menjalankan sesuatu hal yang baru. Akan tetapi, Irfan mengungkapkan hal itu bukanlah halangan baginya untuk belajar dan beradaptasi. Pria kelahiran Bandung ini tak jarang turut ikut turun ke lapangan, bahkan ia ikut dalam proses penanaman dan perawatan sorgum.
"Saya awalnya diminta langsung oleh pengelola disini untuk membantu mengembangkan dan mengurus sorgum ini, kebetulan saya kenal dengan beliau," tutur Irfan. Demikianlah awal mula ia bergabung mengurus sorgum. Irfan sendiri mengungkapkan bahwa pada awalnya ia hanya berniat membantu dan tidak mengatahui tentang sorgum. Ia hanya membantu sambil belajar.
Kekurangan Sumber Daya Manusia Tak Menjadi Halangan
Irfan menuturkan bahwa dalam kesehariannya sebenarnya mereka masih kekurangan sumber daya manusia, tetapi hal ini tidak menjadi halangan. Ia menuturkan bahwa tak jarang ia juga melibatkan masyarakat sekitar untuk membantu dalam mengurus sorgum ini.
"Terkadang kita juga meminta bantuan ke masyarakat untuk membantu dalam mengurus sorgum ini di kebun yang di atas, karena di kebun yang di bawah tidak bisa masuk tenaga kerja dari luar," pungkas Irfan.
Selain dapat membantu pekerjaan mereka, dengan melibatkan masyarakat sekitar juga turut membantu masyarakat memenuhi kebutuhan mereka. Selain itu, Irfan juga turut membina UMKM untuk membantu distribusi produk mereka yang sudah jadi. Mengingat masih sedikit masyarakat yang mengenal sorgum, mereka menyalurkan produk mereka melalui UMKM. Irfan sendiri menuturkan bahwa mereka terus berusaha menyebarkan produk ini dengan baik.
Tak hanya itu, kini dengan memanfaatkan teknologi dan media semakin banyak yang tahu perihal sorgum dan meminatinya. Bahkan, Irfan mengatakan permintaan sorgum terus bertambah. Akan tetapi, ia menjelaskan bahwa mereka kesulitan dalam memenuhi permintaan. Hal ini menjadi tantangan yang diterima oleh Irfan. Ia juga menjelaskan bahwa mereka sedikit kekurangan biaya untuk kebutuhan produksi sehingga ditambah dengan usaha tambahan dengan membuka kantin.
Kantin tersebut turut diurus oleh Irfan. Sehingga diluar mengurus operasional sorgum, ia juga mengurus kantin untuk menambah dana produksi dan pengolahan sorgum. Pria kelahiran bandung ini menyampaikan bahwa ini merupakan tantangan yang harus dihadapi.
Reporter : Alwi Nurul Fachrurozy
Tidak ada komentar
Posting Komentar