Isboard.com, Bandung – Peluh menetes dari tubuh wanita jompo yang sedang menjajakan dagangannya di sekitar kampus UIN Bandung. Meskipun di bawah terpaan teriknya sinar matahari tidak membuatnya patah arah untuk mengais rezeki.
Bermodalkan alas kaki ia menyusuri tiap sudut kampus sembari menenteng dagangan dengan tubuh bungkuknya.
"Sudah sembilan tahun saya seperti ini, sejak ditinggal suami. Ada anak lima di rumah"
Entik nama wanita itu. Wanita yang berumur 75 tahun berprofesi sebagai penjual gorengan selama hampir sembilan tahun itu memiliki kisah hidup yang menarik.
Entik adalah sosok wanita tangguh yang sangat bertanggung jawab terhadap hidupnya. Wanita bertubuh kecil itu tinggal di rumah yang sederhana bersama lima orang anak dan dua orang cucunya
"Biasanya orang nitip, saya yang keliling untuk jualan nanti hasilnya saya biasa dapet 200 rupiah dari satu biji gorengan," ujar wanita yang biasanya dipanggil "Emak" oleh pelanggannya.
Hidup tanpa seorang suami membuat Entik harus menanggung hidupnya sendiri. Ia menjajakan dagangannya setiap pagi ke kampus dan pulang saat sore hari. Hasil dari dagangnnya itu ia kumpulkan untuk dirinya sendiri dan keluarganya.
"Alhamdulillah masih kuat buat jalan dan nggak pernah sakit selama jualan, jadinya jualan tetap lancar," ungkapnya.
Meskipun umur sudah terbilang tua ia sangat bersemangat dalam melakukan pekerjannya.
"Emak gak berani ngemis – ngemis, selagi emak kuat berjalan, emang mau cari rezeki yang halal aja" tegasnya.
Semangat tak pernah padam dalam diri wanita yang jalannya sudah agak limbung dan kulitnya yang keriput itu.
Reporter: CITAYASMIN / KPI 5A
Tidak ada komentar
Posting Komentar