Isbroad.com, Bandung - Siswa kelas 4 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 066 Halimun mengambil langkah proaktif dalam menghadirkan perubahan positif dengan membuat eco-brick. Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu (18/10/23) ini menjadi wadah keratifitas siswa.
Eco-brick adalah bata buatan tangan yang terbuat dari plastik bekas, yang bertujuan mengurangi pencemaran lingkungan oleh sampah plastik. Ini adalah bagian dari program P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) sekolah, yang bertujuan membentuk siswa menjadi warga yang peduli lingkungandan mengamalkan nilai-nilai pancasila.
Dwi Kartini selaku wali kelas 4B mengatakan, P5 merupakan program wajib kurikulum merdeka yang baru diadaptasi sekarang ini.
"P5 sendiri adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, dan program daur ulang sampah ini adalah salah satu bentuk implementasi P5 itu sendiri," ujarnya.
Selain itu, para guru di SDN 066 Halimun juga turut serta dalam kegiatan ini, memberikan panduan dan pemahaman yang mendalam kepada siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan dan cara-cara praktis untuk melakukannya.
Mereka juga memastikan bahwa proses pembuatan eco-brick dilakukan dengan aman dan sesuai dengan pedoman keamanan.
Kegiatan ini mendapat dukungan besar dari orangtua siswa, yang turut menyumbangkan plastik bekas mereka. Hal ini mencerminkan kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan isu-isu lingkungan dan keinginan bersama untuk mengambil tindakan positif.
Dalam beberapa pekan ke depan, eco-brick yang dihasilkan oleh siswa akan digunakan dalam berbagai proyek lingkungan yang mendukung program P5 sekolah.
SDN 066 Halimun berharap bahwa kegiatan ini akan menginspirasi sekolah lain untuk mengadopsi praktik serupa dan mendorong kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan di kalangan siswa dan masyarakat lebih luas.
Inisiatif seperti ini adalah langkah penting dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Reporter: Fatih Naja Kariem
Eco-brick adalah bata buatan tangan yang terbuat dari plastik bekas, yang bertujuan mengurangi pencemaran lingkungan oleh sampah plastik. Ini adalah bagian dari program P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) sekolah, yang bertujuan membentuk siswa menjadi warga yang peduli lingkungandan mengamalkan nilai-nilai pancasila.
Dwi Kartini selaku wali kelas 4B mengatakan, P5 merupakan program wajib kurikulum merdeka yang baru diadaptasi sekarang ini.
"P5 sendiri adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, dan program daur ulang sampah ini adalah salah satu bentuk implementasi P5 itu sendiri," ujarnya.
Selain itu, para guru di SDN 066 Halimun juga turut serta dalam kegiatan ini, memberikan panduan dan pemahaman yang mendalam kepada siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan dan cara-cara praktis untuk melakukannya.
Mereka juga memastikan bahwa proses pembuatan eco-brick dilakukan dengan aman dan sesuai dengan pedoman keamanan.
Kegiatan ini mendapat dukungan besar dari orangtua siswa, yang turut menyumbangkan plastik bekas mereka. Hal ini mencerminkan kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan isu-isu lingkungan dan keinginan bersama untuk mengambil tindakan positif.
Dalam beberapa pekan ke depan, eco-brick yang dihasilkan oleh siswa akan digunakan dalam berbagai proyek lingkungan yang mendukung program P5 sekolah.
SDN 066 Halimun berharap bahwa kegiatan ini akan menginspirasi sekolah lain untuk mengadopsi praktik serupa dan mendorong kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan di kalangan siswa dan masyarakat lebih luas.
Inisiatif seperti ini adalah langkah penting dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Reporter: Fatih Naja Kariem
Tidak ada komentar
Posting Komentar