Malioboro, Gudeg dan Prambanan | Isbroad - Memberi Wawasan Memajukan Peradaban

Malioboro, Gudeg dan Prambanan

Saat menempuh studi di semarang, di tahun pertama saat libur semester tiba. Aku dan dua rekan lainya tiba-tiba ingin traveling dadakan ke kota gudeg Yogyakarta. Tanpa persiapan yang bisa dibilang matang, hanya berbekal punya kenalan disana itupun bukan warga setempat, rantau sama halnya seperti kami berangkat sore dari Semarang ke Yogya kami tempuh dengan kereta selama 4 jam dan akhirnya kami sampai di Yogjakarta malam. setibanya di Yogya kami langsung menuju ke jalan ikonik Yogya apalagi kalau bukan Malioboro, karena kebetulan Malioboro sangat dekat dengan stasiun dimana kami turun.

 

Ternyata Malioboro tak kalah cantik saat malam, lampu-lampu berarsitektur klasik menghiasi jalanan, kursi-kursi panjang berjejer di sisi jalan, beberapa delman berseliweran , para penjual merchandise terlihat di sepanjang trotoar jalan menjajakan berbagai macam aksesoris hingga pakaian, tampak berdiri tegak pula plang papan malioboro yang tak pernah sepi dari orang-orang yang ingin mengabadikan momen bersamanya. namun yang membuat kami kecewa tiba tiba hujan turun deras sekali, kami pun terjebak hujan dan berpindah-pindah tempat berteduh dari kios cepat saji hingga emperan toko toko di Malioboro,malam semakin larut sampai akhirnya kami memesan jasa angkutan online dan memutuskan untuk segera bermalam di salah satu kenalan di sana.

 

Keesokannya barulah kami menuju  Candi Prambanan, letaknya di kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman, kira-kira 20 km dari pusat Kota, diperjalanan kami sempat mampir untuk mencicipi cita rasa gudeg ditempat dimana ia dibesarkan, sedikit pengalaman itu adalah pertama kalinya aku makan gudeg. keistimewaan tersendiri bisa mencoba pertama kali makanan khas daerah yang makan nya di daerah tersebut pula, gudeg terkenal dengan masakan manis, cita rasa manis dari gula aren membuat gudeg yang aku nikmati ini menjadi begitu special saat menyentuh lidah bersamaan dengan gori dan telur. Selesai bersantap kamipun melanjutkan perjalanan.

 

Sesampainya di Prambanan kami dibuat terpesona dengan arsitektur dan keindahan candi dengan luas sekitar 40 hektar ini, sangat memanjakan mata walau tak memanjakan kaki karena luas banget untuk di jelajah,Hijau pepohonan dan rerumputan memenuhi mata saat melihat perkomplekan Candi ini, berdiri tegak dengan gagahnya tiga bangunan utama prambanan dan ada beberapa Candi lagi di sekitarnya yang masih bagian dari komplek percandian ini, Candi Prambanan sendiri adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi.

      

 Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.  Kalau merasa lelah berjalan kaki di sana terdapat penyewaan sepeda tandem, yapp sepeda sambung sambungan itu, lumayan berkeliling komplek sambil menikmati suasana.                                                                                                                                                                                                                  Ahmad Nurwalidi                                                                                    

Tidak ada komentar

Posting Komentar

ⓒ all rights reserved Isbroad KPI 2024