Feature Perjalanan - Setiap orang tentunya pernah mengalami sebuah perjanjian baik secara fakta ataupun makna, dalam perjalanan akan banyak sekali menemukan pengalaman baru dan pelajaran, dalam tulisan kali ini kita akan menyusuri perjalanan panjang menuju keindahan Pantai Sayang Heulang di Daerah Garut.
Perjalanan dari Bandung direncanakan pada pukul 8 pagi dengan estimasi waktu 4 jam menuju Pantai Sayang Heulang, namun sudah menjadi kebiasaan ku dan pasangan berangkat lebih dari apa yang direncanakan, atau biasa disebut "ngaret"
Berangkatlah kami pada pukul 10.00 dengan mengendarai motor tua, alih alih menikmati pemandangan, perjalanan dimulai dengan ban motor yang pecah, tetapi tidak terlalu menjadi soal, estimasi nya saja yang agak mundur. Setelah nya kami melaju menembus batas kota bandung, melewati berbeloknya jalan Cicalengka, menukik nya turunan nagreg, dan sampailah kita di pusat kota Garut.
Merasa tujuan sudah dekat, kita beristirahat terlebih dahulu di Masjid Agung Alun alun Bayongbong, Menunaikan sholat ashar sembari mengisi perut untuk pondasi di perjalanan. Tak direncanakan hujan pun turun sangat deras, kami yang tidak membawa persiapan jas hujan pun terpaksa harus menunggu hujan reda. Sembari menunggu hujan reda tulang tulang punggung meminta direbahkan dahulu pada teras masjid, karena suasana yang tenang dan gemericik air hujan, tak terasa kami terlelap tidur hingga sadar telah pukul 5 sore, yang seharusnya jika dihitung dari estimasi awal, kita sudah sampai di Pantai.
Tanpa banyak mengutuk keadaan, kita melanjutkan perjalanan menuju pantai, kami pikir pantai sudah dekat, ternyata ketika melihat google maps masih 60km lagi jauh nya, waduh! Perhitungan kami meleset, ah ikuti sajalah. Dengan kecepatan penuh kita tancap gas, berharap kami sudah sampai kota Pameungpeuk sebelum gelap, naasnya hujan kembali turun dan memaksa kita berteduh di pom bensin sembari mengisi pondasi untuk si Reva (Sebutan untuk motor kami)
Tak terasa menunggu hujan sampai jam 8 malam, kita masih harus menempuh 40 km perjalanan lagi, sudah 10 jam perjalanan tapi kami masih belum sampai tujuan, tanpa pikir panjang kami meneruskan perjalanan, sampai tibalah kami di suatu jalan yang kanan kiri nya hutan dan sangat gelap, padahal masih jam 9 malam, tapi sudah jarang sekali laju motor atau mobil yang menyusul kami, rumah rumah warga pun jarang kami temui, perasaan mulai panik tapi kami bingung harus singgah dimana, kota terdekat berjarak 20 km lagi, kondisi badanku mulai ngantuk dan beberapa oleng hampir salah belok, harus segera istirahat dan ketika ada satu warung, kami memutuskan untuk istirahat.
Warung ini sepertinya layaknya warung kebanyakan, menggantung kopi dan chiki chiki an, serta lampu nya yang sedikit remang, namun yang aneh nya ini di tengah hutan, tapi kami sudah tak bisa pikir panjang, kami memutuskan untuk istirahat dan ngopi sejenak dan mencoba ngobrol dengan tukang warung nya sembari menggali informasi, ternyata beliau baik dan sudah kami pastikan itu manusia, bahkan beliau menawarkan kami untuk menginap di warung nya. Meskipun dengan berat hati, tetapi melanjutkan perjalanan jam 12 malam bukan solusi baik, maka kami memutuskan untuk menginap semalam di warung tersebut.
Kami tidak bisa tidur pulas, gantian saling menjaga, kita berencana untuk berangkat pukul 4 pagi setelah subuh, setelah 4 jam kami istirahat kami kembali menembus gelapnya gulita untuk segera menuju pantai, berharap disambut mentari pagi atau biasa orang sebut "sunrise".
Kami sampai jam 6 pagi di Masjid Alun-alun Pameungpeuk. Dari situ tinggal 20 menit lagi, kami sholat subuh sembari sarapan dan akhirnya kami sampai di tempat tujuan, Pantai Sayang Heulang.
Pantai dengan pengunjung yang tidak terlalu padat meskipun sehabis lebaran, menjadikan pantai ini masih bersih nan asri, airnya yang jernih dengan banyak terumbu karang, dan pasar pantai yang meluas, seolah menebus lelah kami selama di perjalanan, semuanya seakan sirna terbayar oleh mentari pagi dan syahdu nya air pantai, Pantai sayang heulang bisa menjadi opsi untuk para pembaca yang ingin berlibur, hanya merogoh kocek Rp 25.000 per orang, sudah sangat puas menikmati keindahan pantai Sayang Heulang di Daerah Garut.
Oleh : Dani Fadilah
Tidak ada komentar
Posting Komentar