Bandung, isbroad – Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat bersama dengan Kepala Bidang Pemberdayaan mengadakan pelatihan dengan tema "Pelatihan Teknis Substantif di Bidang Kemasan bagi UMKM di Kab. Subang". Dan narasumber pada pelatihan kali ini adalah Dr. H Supriyadi S.Hg M.H, Kepala bidang pemberdayaan UMKM Jawa Barat. Pelatihan Teknik Substantif di bidang kemasan bagi UMKM Kab Subang ini dilaksanakan dengan mengambil tempat di Fave Hotel Subang pada (20/09/2023).
Mengawali acara pada pagi hari, Yayat Sudrajat - Kepala Dinas Koperasi Jawa Barat memberikan sambutannya. Beliau memaparkan program-program yang tengah diupayakan sebagai wujud pembinaan terhadap UMKM di Jawa Barat. Program tersebut diantaranya melakukan pelatihan melalui daring, melakukan pendampingan foto produk yang bagus kemudian dibuat menjadi e-katalog dan di share melalui grup komunitas. Selain itu kini Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jabar telah melakukan kerjasama dengan Tokopedia, Bukalapak,Gojek,Grab, termasuk juga asosiasi-asosiasi yang tergabung dengan pembinaan UMKM. Harapannya kegiatan-kegiatan tersebut nantinya bisa disinergikan bersama-sama dalam rangka pembinaan terhadap UMKM.
Dalam arahannya, Ketua Bidang Pemberdayaan - Dr. H Supriyadi menyampaikan, sekarang ini keuntungan online shop atau penjualan online meningkat sangat drastis karena tercipta budaya baru yaitu belanja online. Salah satu ciri-ciri dari belanja online adalah kita dirumah saja tidak perlu kemana-mana dan semua dilakukan lewat smart phone atau laptop. Berbelanja online membuat konsumen mengandalkan visual suatu produk. Maka dari itu packaging ataupun branding menjadi sangat penting karena itu adalah satu-satunya cara konsumen bisa melihat dan mengenal produk kita.
Ketua Bidang Pemberdayaan – Dr. H Supriyadi memaparkan beberapa langkah dalam transaksi jual dan beli, dimana langkah pertama adalah awareness (orang harus tahu produk kita), selanjutnya orang akan mencari yang spesifik, kemudian konsumen akan menyeleksi yang tampilan visualnya paling baik.
Hal inilah yang membuat branding dan packaging menjadi sangat penting seperti sekarang. Maka dari itu harapannya industri makanan dan minuman semakin produktif dan juga berdaya saing global. Khususnya semakin kompetitif tidak hanya meliputi perusahaan skala besar tetapi juga menjangkau tingkat-tingkat kabupaten atau kota melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
Saepulloh – Tenaga Ahli Packaging dan Branding menjelaskan mengapa bisnis makanan minuman (mamin) kian menjadi tren. Menurutnya, hal tersebut karena didukung oleh kesibukan masyarakat yang semakin tinggi, maka semakin membutuhkan makanan dan minuman yang praktis, baik cara pembuatan, penyajian, dan mengkonsumsinya. Bisnis kuliner juga ada disemua segmen ekonomi masyarakat, sehingga varian dan harga dapat menyesuaikan. selain itu juga didukung oleh perkembangan perilaku dan teknologi. "Namun sayangnya banyak bisnis ini yang juga tidak bertahan lama, diantaranya karena pelanggan tidak loyal, mereka mudah pindah kelain hati, tergeser ketika ada produk baru dan tertinggal tren," ujar Saepulloh.
Sehingga hal yang sangat penting dalam membangun bisnis makanan dan minuman menjadi besar adalah dengan konsisten membangun brand. Tahapan membangun brand yaitu, pertama, ciptakan produk bukan berdasarkan kita bisa buat apa, tapi bedasarkan konsumen butuh apa. Kedua, membuat identitas brand mulai dari merek, logo, dan kemasan. Desain kemasan adalah identitas visual sebuah brand dalam rangka membangun persepsi positif tentang produk. Maka dari itu desain kemasan harus dibuat menarik agar produk dapat menang dipasaran.
Kemasan merupakan bagian penting dari strategi marketing. Tidak sekadar mewadahi dan melindungi, kemasan merupakan unsur yang mempengaruhi minat konsumen pada sebuah produk yang berujung pada jumlah penjualan.
Kemasan dapat membentuk citra sebuah produk sekaligus menjadi elemen yang membuatnya tampak berbeda dengan kompetitor. Di era pasar bebas seperti saat ini, penting bagi sebuah produk memiliki ciri khas dan keunikan agar dapat melekat di ingatan konsumen. "Untuk itu, melalui pelatihan ini diharapkan pelaku UMKM semakin memahami pentingnya kemasan," pungkasnya.
Reporter – Fadhilah Fithriah
Mengawali acara pada pagi hari, Yayat Sudrajat - Kepala Dinas Koperasi Jawa Barat memberikan sambutannya. Beliau memaparkan program-program yang tengah diupayakan sebagai wujud pembinaan terhadap UMKM di Jawa Barat. Program tersebut diantaranya melakukan pelatihan melalui daring, melakukan pendampingan foto produk yang bagus kemudian dibuat menjadi e-katalog dan di share melalui grup komunitas. Selain itu kini Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jabar telah melakukan kerjasama dengan Tokopedia, Bukalapak,Gojek,Grab, termasuk juga asosiasi-asosiasi yang tergabung dengan pembinaan UMKM. Harapannya kegiatan-kegiatan tersebut nantinya bisa disinergikan bersama-sama dalam rangka pembinaan terhadap UMKM.
Dalam arahannya, Ketua Bidang Pemberdayaan - Dr. H Supriyadi menyampaikan, sekarang ini keuntungan online shop atau penjualan online meningkat sangat drastis karena tercipta budaya baru yaitu belanja online. Salah satu ciri-ciri dari belanja online adalah kita dirumah saja tidak perlu kemana-mana dan semua dilakukan lewat smart phone atau laptop. Berbelanja online membuat konsumen mengandalkan visual suatu produk. Maka dari itu packaging ataupun branding menjadi sangat penting karena itu adalah satu-satunya cara konsumen bisa melihat dan mengenal produk kita.
Ketua Bidang Pemberdayaan – Dr. H Supriyadi memaparkan beberapa langkah dalam transaksi jual dan beli, dimana langkah pertama adalah awareness (orang harus tahu produk kita), selanjutnya orang akan mencari yang spesifik, kemudian konsumen akan menyeleksi yang tampilan visualnya paling baik.
Hal inilah yang membuat branding dan packaging menjadi sangat penting seperti sekarang. Maka dari itu harapannya industri makanan dan minuman semakin produktif dan juga berdaya saing global. Khususnya semakin kompetitif tidak hanya meliputi perusahaan skala besar tetapi juga menjangkau tingkat-tingkat kabupaten atau kota melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
Saepulloh – Tenaga Ahli Packaging dan Branding menjelaskan mengapa bisnis makanan minuman (mamin) kian menjadi tren. Menurutnya, hal tersebut karena didukung oleh kesibukan masyarakat yang semakin tinggi, maka semakin membutuhkan makanan dan minuman yang praktis, baik cara pembuatan, penyajian, dan mengkonsumsinya. Bisnis kuliner juga ada disemua segmen ekonomi masyarakat, sehingga varian dan harga dapat menyesuaikan. selain itu juga didukung oleh perkembangan perilaku dan teknologi. "Namun sayangnya banyak bisnis ini yang juga tidak bertahan lama, diantaranya karena pelanggan tidak loyal, mereka mudah pindah kelain hati, tergeser ketika ada produk baru dan tertinggal tren," ujar Saepulloh.
Sehingga hal yang sangat penting dalam membangun bisnis makanan dan minuman menjadi besar adalah dengan konsisten membangun brand. Tahapan membangun brand yaitu, pertama, ciptakan produk bukan berdasarkan kita bisa buat apa, tapi bedasarkan konsumen butuh apa. Kedua, membuat identitas brand mulai dari merek, logo, dan kemasan. Desain kemasan adalah identitas visual sebuah brand dalam rangka membangun persepsi positif tentang produk. Maka dari itu desain kemasan harus dibuat menarik agar produk dapat menang dipasaran.
Kemasan merupakan bagian penting dari strategi marketing. Tidak sekadar mewadahi dan melindungi, kemasan merupakan unsur yang mempengaruhi minat konsumen pada sebuah produk yang berujung pada jumlah penjualan.
Kemasan dapat membentuk citra sebuah produk sekaligus menjadi elemen yang membuatnya tampak berbeda dengan kompetitor. Di era pasar bebas seperti saat ini, penting bagi sebuah produk memiliki ciri khas dan keunikan agar dapat melekat di ingatan konsumen. "Untuk itu, melalui pelatihan ini diharapkan pelaku UMKM semakin memahami pentingnya kemasan," pungkasnya.
Reporter – Fadhilah Fithriah
Tidak ada komentar
Posting Komentar