Bandung, Isbroad.com - Upt puskesmas cibiru menggadakan Posyandu (pos pelayanan terpadu) bagi bayi dan balita di wilayah Cibiru (09/10/2023). Kegiatan ini bertujuan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak-anak usia 0-5 tahun di wilayah Cibiru.
Kepala Puskesmas Cibiru, dr.Dewi Ratna Sari, mengatakan bahwa posyandu bayi dan balita merupakan salah satu program rutin yang dilakukan setiap bulan. "Kami ingin memastikan bahwa anak-anak di sini mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal, termasuk imunisasi, pemberian vitamin A, penimbangan, pengukuran tinggi badan, dan konseling gizi," ujarnya.
Menurut dr.Dewi, posyandu bayi dan balita juga merupakan sarana untuk mendeteksi dini adanya gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, seperti stunting, wasting, obesitas, atau penyakit kronis. "Jika ada anak yang mengalami masalah tersebut, kami akan segera merujuknya ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap untuk mendapatkan penanganan yang tepat," ujarnya.
Dalam posyandu bayi dan balita kali ini, Puskesmas Cibiru bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung, dan Forum Komunikasi Kader Posyandu (FKKP) Cibiru. Selain memberikan pelayanan kesehatan dasar, mereka juga memberikan edukasi kepada orang tua tentang pentingnya stimulasi dini bagi anak-anak.
Stimulasi dini adalah rangsangan yang diberikan kepada anak sejak dalam kandungan hingga usia 5 tahun untuk mengembangkan potensi fisik, mental, sosial, emosional, dan spiritualnya."Stimulasi dini dapat dilakukan dengan cara bermain, bernyanyi, bercerita, atau melakukan aktivitas lain yang sesuai dengan usia dan minat anak," ujar Dewi.
Sementara itu, Ketua FKKP Cibiru, Ibu Siti Nurhayati, mengapresiasi kerjasama antara puskesmas, dinas kesehatan, dinas pendidikan, dan kader posyandu dalam menyelenggarakan posyandu bayi dan balita. "Ini adalah bentuk sinergi yang baik antara pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Cibiru," tuturnya.
Ibu Siti juga mengajak para orang tua untuk aktif mengikuti posyandu bayi dan balita setiap bulannya. Posyandu bayi dan balita adalah wadah untuk mendapatkan informasi dan bantuan terkait kesehatan dan pendidikan anak-anak. Jangan sampai ada orang tua yang melewatkan kesempatan ini.
Salah satu orang tua yang hadir dalam posyandu bayi dan balita kali ini adalah Rina (32) Ia mengaku senang dengan adanya posyandu bayi dan balita di puskesmas cibiru. "Saya bisa tahu perkembangan anak saya dari segi fisik maupun mental. Saya juga bisa belajar cara memberikan stimulasi dini kepada anak saya di rumah," ujarnya.
Rina berharap bahwa posyandu bayi dan balita dapat terus berlangsung secara rutin dan berkualitas. "Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah menyelenggarakan posyandu bayi dan balita ini. Saya berharap ini bisa menjadi contoh bagi puskesmas-puskesmas lain di Kota Bandung," pungkasnya.
Posyandu bayi dan balita di Puskesmas Cibiru diikuti oleh sekitar 100 orang tua dan anak-anak. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti penggunaan masker, penyediaan hand sanitizer, dan pembatasan jumlah peserta.
(Reporter: Juwita Febriyanisa – KPI 5B)
Kepala Puskesmas Cibiru, dr.Dewi Ratna Sari, mengatakan bahwa posyandu bayi dan balita merupakan salah satu program rutin yang dilakukan setiap bulan. "Kami ingin memastikan bahwa anak-anak di sini mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal, termasuk imunisasi, pemberian vitamin A, penimbangan, pengukuran tinggi badan, dan konseling gizi," ujarnya.
Menurut dr.Dewi, posyandu bayi dan balita juga merupakan sarana untuk mendeteksi dini adanya gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, seperti stunting, wasting, obesitas, atau penyakit kronis. "Jika ada anak yang mengalami masalah tersebut, kami akan segera merujuknya ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap untuk mendapatkan penanganan yang tepat," ujarnya.
Dalam posyandu bayi dan balita kali ini, Puskesmas Cibiru bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung, dan Forum Komunikasi Kader Posyandu (FKKP) Cibiru. Selain memberikan pelayanan kesehatan dasar, mereka juga memberikan edukasi kepada orang tua tentang pentingnya stimulasi dini bagi anak-anak.
Stimulasi dini adalah rangsangan yang diberikan kepada anak sejak dalam kandungan hingga usia 5 tahun untuk mengembangkan potensi fisik, mental, sosial, emosional, dan spiritualnya."Stimulasi dini dapat dilakukan dengan cara bermain, bernyanyi, bercerita, atau melakukan aktivitas lain yang sesuai dengan usia dan minat anak," ujar Dewi.
Sementara itu, Ketua FKKP Cibiru, Ibu Siti Nurhayati, mengapresiasi kerjasama antara puskesmas, dinas kesehatan, dinas pendidikan, dan kader posyandu dalam menyelenggarakan posyandu bayi dan balita. "Ini adalah bentuk sinergi yang baik antara pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Cibiru," tuturnya.
Ibu Siti juga mengajak para orang tua untuk aktif mengikuti posyandu bayi dan balita setiap bulannya. Posyandu bayi dan balita adalah wadah untuk mendapatkan informasi dan bantuan terkait kesehatan dan pendidikan anak-anak. Jangan sampai ada orang tua yang melewatkan kesempatan ini.
Salah satu orang tua yang hadir dalam posyandu bayi dan balita kali ini adalah Rina (32) Ia mengaku senang dengan adanya posyandu bayi dan balita di puskesmas cibiru. "Saya bisa tahu perkembangan anak saya dari segi fisik maupun mental. Saya juga bisa belajar cara memberikan stimulasi dini kepada anak saya di rumah," ujarnya.
Rina berharap bahwa posyandu bayi dan balita dapat terus berlangsung secara rutin dan berkualitas. "Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah menyelenggarakan posyandu bayi dan balita ini. Saya berharap ini bisa menjadi contoh bagi puskesmas-puskesmas lain di Kota Bandung," pungkasnya.
Posyandu bayi dan balita di Puskesmas Cibiru diikuti oleh sekitar 100 orang tua dan anak-anak. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti penggunaan masker, penyediaan hand sanitizer, dan pembatasan jumlah peserta.
(Reporter: Juwita Febriyanisa – KPI 5B)
Tidak ada komentar
Posting Komentar