Bandung, Isbroad.com - Ibu ialah sosok yang melanjutkan peradaban dunia. Sembilan bulan ibu mengandung, kemudian melahirkan, mengasuh serta merawat anaknya tanpa lelah. Perjuangan seorang ibu untuk anaknya bukanlah hal yang gampang, bahkan nyawa pun rela menjadi taruhannya. Ibu selalu mengusahakan memberikan yang terbaik untuk anaknya, memberikan kasih sayang yang tidak terbata. Ibu begitu tulus mengasihi anaknya, ikhlas sepenuh jiwa dan raga memberikan kasih sayang dan perhatiannya.
Dari sosok seorang ibulah seorang anak banyak belajar hal-hal baru tentang kehidupan. Mulai dari belajar berbicara, belajar memakai pakaian sendiri, belajar cara makan, melatih motorik halus dan kasar. Hal-hal tersebut dimulai dari guru yang hebat bernama ibu. Ibu adalah guru terbaik bagi anaknya. Ketika seorang anak tengah bingung kehilangan arah, ketika seorang anak tengah dalam masalah, ketika seorang anak tengah gelisah. Ibu adalah tempat ternyaman untuk mencurahkan isi hati anak-anaknya.
Seorang anak pastinya mendambakan sosok seorang ibu yang baik dan juga sholehah. Menurut Islam sosok ibu yamg ideal ini adalah seorang ibu yang memiliki akhlak yang baik, memiliki ketaatan dalam beribadah menjalankan syariat agama Islam dan juga ibu yang memberikan manfaat bagi anaknya. Selain itu seorang ibu yang ideal menurut pandangan Islam ialah ibu yang paham bagaimana cara memberikan nilai-nilai ketauhidan kepada anaknya ketika sejak masih didalam kandungan, hingga anak itu lahir seorang ibu harus mengerti bagaimana mendidik anak dengan nilai-nilai keIslaman, mengajarkan hal-hal mengenai permasalahan agama. Dengan cara mengajarkan dan membiasakan anak sedari kecil sholat, membaca Al-Qur’an, mengenalkan anak dengan nama-nama dan sifat-sifat Allah, sejarah-sejarah Nabi dan Rasul, meneladani kepribadian Rasulullah SAW dan memberikan contoh akhlak dan adab Islam yang baik pada anak.
Mendidik anak mengenai hal-hal yang baik sedari kecil dapat memberikan dampak yang luar biasa tidak hanya dirasakan pada saat itu tetapi bermanfaat juga hingga nanti ia dewasa. Karena pola yang dibiasakan sejak kecil memberikan dampak kepada anak yaitu memiliki keterampilan serta kepribadian yang baik dan berkualitas, berakhlak mulia, kuat secara fisik dan juga mental. Ibu yang baik tentunya ibu yang selalu mendoakan anak-anak nya. Ibu yang senantiasa memberikan kasih sayang yang tulus, yang tak pernah lupa akan tanggung jawabnya dalam mengasuh anak. Membentuk kepribadian anak adalah tanggung jawab ibu. Maka dari itu ibulah yang lebih besar perannya dari pada ayah.
Tidak hanya mendidik anak ketika masih kecil saja, peran ibu juga sangat dibutuhkan ketika anak memasuki masa remaja. Sudah selayaknya sebagai ibu yang baik, ibu senantiasa memberikan pendampingan dan pengarahan kepada anak ketika memasuki masa remaja. Masa remaja yaitu masa dimana anak mencari jati dirinya. Usaha yang dilakukan ibu hendaknya memberikan pengarahan dalam ranah pendidikan yang baik untuk anaknya, memberikan pengertian terhadap perubahan yang terjadi pada anaknya, serta tetap terbuka terhadap anak.
Ketika anak memasuki masa baligh mereka telah memasuki fase yang mana taklif mereka sebagai muslim/muslimah telah diperhitungkan. Ibu harus memberikan pengertian bahwa pada masa ini anak telah wajib menjalankan kewajiban beragama, menjelaskan tentang batas-batas aurat bagi mereka, menjaga adab Islam terlebih kepada lawan jenis. Ibu hendaknya tetap menjadi sosok yang terbuka dan friendly kepada anak, mendengarkan ceritanya, membantu dan mengarahkan mereka sehingga mereka tidak jatuh pada hal yang tidak diinginkan.
Tidak diragukan lagi betapa pentingnya peran ibu dalam mendidik anaknya. Terbukti sejak masih gadis ibu telah mempersiapkannya membekali diri dengan nilai-nilai kebaikan, supaya menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya kelak. Secara emosional ibu adalah orang terdekat bagi anaknya, dengan kasih sayang dan kelembutan sang ibu mampu membangkitkan mental anak menjadi pribadi yang kuat, percaya diri dan juga lembut. Ibu menjadi sosok yang selalu siap siaga dan serba bisa, ketika anaknya serta keluarga membutuhkan.
Dewi Sri Hardiani
Tidak ada komentar
Posting Komentar