Jakarta,
lsbroad.com - Ustadz Khalid
Basalamah menyiarkan langsung kajian tematik dengan topik Hartamu Jembatan
Akhiratmu pada Kamis, 30/03/23. Dalam video yang ditonton oleh 1.275 orang pada
salah satu media sosial dipaparkan bagaimana konsep sedekah dapat menjadi
jembatan di akhirat kelak.
Doktor lulusan Universitas Tun Abdul Razaq
Malaysia ini menceritakan kisah Nabi Muhammad yang sedang berbincang dengan
penduduk Madinah mengenai bagaimana pribadi pemimpin mereka saat itu, “Masyarakat
jawab kan, oh pemimpin kami tegas dan cakap, tetapi... bakhil (pelit).
Mendengar itu Nabi membalas, penyakit jiwa apa yang lebih parah daripada
bakhil? ...sampai disebut penyakit jiwa sifat bakhil itu”.
Ustadz Khalid lebih lanjut menerangkan bahwa
silakan membeli kebutuhan dasar, boleh pakai baju, makanan, tempat tinggal,
atau transportasi yang bagus. Sedekahkan diri dahulu, lalu anak, istri,
pembantu, dan selanjutnya kamu lebih tahu. Boleh menikmati sesuai kebutuhan
sebagaimana Nabi memiliki kuda terbaik. Makan yang halal dan berkualitas. Kalau
sudah ada tak perlu lagi beli. Barulah
kepada poin pentingnya yaitu bersedekah. Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Nabi
bersabda, “Sedekah menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan air".
"Saya tidak suka ketika melihat orang
dengan mobil mewah membuka sedikit saja jendelanya lalu memberi satu koin kecil
kepada tidak mampu. Apa salahnya membuka jendela dan memberikannya secara
baik-baik" pungkasnya.
Menurutnya, perlu membaca keutamaan sesuatu
sehingga punya ilmunya. Sehingga ketika kaya orang itu sudah tahu, sudah paham alih-alih
lupa untuk berbagi melainkan menyambung kekerabatan, memperindah jamuan untuk
tamu, membantu orang miskin atau yang sedang di perjalanan dan akan bersabar
dengan masalah harta. Utang yang belum dibalas bisa menjadi ekstra pahala.
Jamaah diminta untuk selalu berdoa agar selalu teringatkan supaya bisa
bersedekah.
"Saya pernah melihat di Jakarta ada orang
yang ketika buka parkiran, wah mobil mewah semua. Bukan satu atau dua, ada
kayaknya dua puluh. Kalau pakai satu dua mobil silahkan karena dia tahu
kebutuhan kendaraan ia. Tapi untuk apa dua puluh sampai tiga puluh. Bagaimana
kalau dua puluh delapan lainnya dijadikan satu masjid. Berganti mobil boleh
sebagaimana Umar bin Khattab berganti kuda. Jual lalu beli mobil. Kita makan
maksimal dua porsi. Jangan tumpuk tumpukin, tabzir. Berlebihan. nanti ditanya
Allah dipakai untuk apa” ujarnya.
Ustadz salafi sekaligus pengusaha Indonesia ini
menegaskan bahwa bersedekah dengan harta haram malah menambah dosa. Tidak
boleh. Namun apabila sudah bertaubat maka halal yang lalu-lalu. Adapun memberi
kepada pengamen dengan niat ingin membantu, bukan karena nyanyiannya, maka itu
adalah sedekah. Mungkin dia tidak punya keterampilan lain tetapi harus makan.
Kajian tematik tersebut ditutup setelah
menjawab beberapa pertanyaan yang ditujukan jamaah dan akan dilaksanakan
kembali secara tatap muka dan daring pada waktu yang ditentukan.
-Alivva Rahmani-
Tidak ada komentar
Posting Komentar