Bandung, Isboard.com – Impian para
putra bangsa untuk tampil di kancah dunia menggunakan seragam garuda harus
pupus, lantaran Piala Dunia U-20 atau bisa dibilang pesta rakyat sepak bola
terbesar kedua di dunia setelah piala dunia resmi gagal di gelar di Indonesia,
kabar ini resmi diumumkan fifa di laman web nya pada tanggal 29/03/2023, dalam
tulisan yang tertera di web fifa tersebut memang tidak menjelaskan secara
spesifik apa yang menyebabkan Indonesia gagal ditnjuk sebagai tan rumah piala
dunia U-20, hanya sedikit dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi dibulan
oktober lalu tepatnya yang terjadi di kanjuruhan.
Namun, terlepas dari itu semua
kerugian negri kita tidak hanya akan terjadi dalam sektor keuangan saja, yang telah
menghabiskan ratusan milliar untuk merenovasi puluhan stadion yang digunakan
untuk venue piala dunia U-20, tapi juga dalam sektor ekonomi UMKM, pandangan
Negara lain terhadap negri kita, dan tentu saja dalam dunia dunia sepak bola itu
sendiri yang melibatkan masyarakat penikmat sepak bola dan tentu saja impian
anak bangsa yang sudah berlatih extra untuk memantaskan diri tampil di kancah
dunia mewakili timnas Indonesia.
Dalam segi ekonomi UMKM, dikutip dari
KOMPAS.com Ketua UMKM/IKM Apindo Ronald mengungkapkan, seharusnya ajang ini
menjadi peluang besar bagi UMKM dibidang souvenir, makanan dan minuman serta
jasa dan tentu saja omzet yang di dapat takan kurang dari ratusan miliar rupiah
yang akan membantu perekonomian rakyat.
“Betul sangat disayangkan, kapasitas
satu stadium antara 15.000 – 100.000 pengunjung, apabila rata-rata jumlah
pengunjung sehari mencapai 30.000 pengunjung, dengan rata-rata satu pengunjung
mengeluarkan uang RP. 100.000 per- hari
untuk membeli souvenir dan sebagainya maka sudah dipastikan satu hari mereka
akan meraup sekitar 1 miliar dan itu belum jumlah keseluruhan selama piala
dunia”.
Selain, kerugian dibidang ekonomi,
tentu saja kerugian besar juga akan menimpa dunia sepak bola tanah air, selain
sanksi sosial dari negri lain yang akan menjudge Indonesia tidak becus menjadi
tuan rumah, berbagai sanksi juga akan menunggu sepak bola tanah air dan yang
paling mengerikan dari sanksi tersebut adalah pembekuan sepak bola tanah air
kembali.
-Azhar Nuryadin-
Dok. Kemenpora.go.id
Tidak ada komentar
Posting Komentar